MANCHESTER CITY hanya bisa bermain seri dalam enam pertandingan terakhir di Liga Inggris. Namun Emmanuel Adebayor meminta rekan-rekannya untuk tetap tentang karena hal semacam itu dinilai lumrah.
Tercatat sejak menekuk West Ham 3-1 di City of Manchester Stadium, 28 September Silam, Kolo Toure dkk belum pernah meraih kemenangan lagi sampai sejauh ini di Liga Primer. Enam pertandingan terakhir yang mereka jalani selalu berakhir dengan hasil imbang.
Satu angka terakhir yang mereka dapat adalah saat bermain seri 2-2 dengan tuan Rumah Liverpool di akhir pekan lalu. City yang sempat unggul 2-1, akhirnya harus menelan kekecewaan karena kebobolan oleh gol yang dicetak oleh Yousi Benayoun di menit 77.
Saat ini City berada di urutan ke 6 klasmen sementara dengan nilai 21. Dengan hasil seperti itu jelas The Citizens perlu untuk was-was. Apalagi City saat ini dihuni bintang-bintang top yang membuat mereka sejajar dengan bigfour dari segi materi pemain.
Memasuki pekan ke 14, Manchester City menjamu Hull City, Sabtu (28/11) tentunya peluang bagi City untuk meraup nilai sempurna. Adebayor meminta rekan-rekannya untuk tidak panik, menurut mantan pemain Arsenal, tim besar memang terkadang bisa terjebak dalam situasi yang sulit.
Lebih lanjut Adebayor mengatakah bahwa yang terpenting bagi city adalah agar dapat keluar dari situasi tersebut dan dijadikan modal untuk merangsek ke empat besar.
"Ketika saya di Arsenal, kami selalu memiliki masa sulit, dimana kami mendapat hasil imbang empat atau lima kali berturut-turut." tandasnya di ESPN Star, Jumat (27/11).
Minggu, 29 November 2009
Jumat, 27 November 2009
TAMARA BLESZYNSKI Dibayar Ratusan Juta Tampil Hot
TAMARA Bleszynski (35) sudah hampir dua tahun tidak tampil di televisi dan film layar lebar. Namun tidak lama lagi, dia akan muncul dalam sebuah film bergenre horor-thriller, Air Terjung Pengantin dengan aksi yang mendebarkan. Janda Teuku Rafly Pasya ini akan tampil syur, hanya mengenakan pakaian renang two piece alias bikini.
Kabarnya, untuk bisa membuat Tamara berbikini, pihak Maxima Pictures harus merogoh ratusan juga. Hal itu diungkapkan sang produser Odi Mulya Hidayat, saat dihubungi lewat telepon, Kamis (26/11/2009). Namun Odi enggan menyebut angka pastinya. "Saya nggak bisa ngomong berapanya, tapi yag pasti ratusan juta kok," ujarnya.
Odi mengakui kalau Tamara pantas mematok harga selangit untuk tampil di film garapan Rizal Mantovani itu. Untuk berperan sebagai Tiara, Tamara memamerkan tubuhnya yang hanya berbalut bikini atau lingerie di banyak adegan.
"Wajarnya lah kalau dia minta segitu, ia main sesuai dengan naskah," jelasnya. Penampilan Tamara kali ini berbeda karena ada sejumlah adegan menantang dengan memamerkan keindahan bentuk tubuhnya. Bukan itu saja, wanita yang pernah mendapat artis berpayudara terindah dari sebuah majalah dewasa ini pun akan melakukan sejumlah adegan mesra.
"Benar, aku bermain dalam film bergenre horor yang ada adegan mesranya. Tapi, dalam film itu aku bukan cuma sebatas pamer tubuh, adegan-adegan itu ada karena memang tuntutan alur cerita," kata Tamara saat ditemui di sebuah restoran di kawasan Tebet, baru-baru ini.
Peran seperti ini belum pernah aku dapat sebelumnya. Ini tantangan sekaligus seni yang bagus, jangan hanya melihat dari segi negatifnya karena ini bukan film porno atau hanya menampilkan sebuah kevulgaran, katanya lagi.
Tampil berani seperti hanya mengenakan bikini di pantai dan di kamar tidur, kata Tamara, bukan karena dia ingin mengeksploitasi bentuk tubuh, pekerjaan apappun butuh totalitas, dan apa yang dilakoninya dalam film Air Terjun Pengantin adalah bagian dari profesionalitas kerja.
"Jika nanti penonton melontarkan anggapan atau persepsi bermacam-macam, aku enggak masalah dan enggak terganggu. Sebab, itu semua kembali ke orang yang menilai. Selama ini aku menganggapnya biasa saja. Memang orang melihat aku seksi dan sensual? Kayaknya aku enggak seperti itu," ujar Tamara.
Ini ada cuplikan atau trailer di link ini, silahkan klik disini.
Read more...
Kabarnya, untuk bisa membuat Tamara berbikini, pihak Maxima Pictures harus merogoh ratusan juga. Hal itu diungkapkan sang produser Odi Mulya Hidayat, saat dihubungi lewat telepon, Kamis (26/11/2009). Namun Odi enggan menyebut angka pastinya. "Saya nggak bisa ngomong berapanya, tapi yag pasti ratusan juta kok," ujarnya.
Odi mengakui kalau Tamara pantas mematok harga selangit untuk tampil di film garapan Rizal Mantovani itu. Untuk berperan sebagai Tiara, Tamara memamerkan tubuhnya yang hanya berbalut bikini atau lingerie di banyak adegan.
"Wajarnya lah kalau dia minta segitu, ia main sesuai dengan naskah," jelasnya. Penampilan Tamara kali ini berbeda karena ada sejumlah adegan menantang dengan memamerkan keindahan bentuk tubuhnya. Bukan itu saja, wanita yang pernah mendapat artis berpayudara terindah dari sebuah majalah dewasa ini pun akan melakukan sejumlah adegan mesra.
"Benar, aku bermain dalam film bergenre horor yang ada adegan mesranya. Tapi, dalam film itu aku bukan cuma sebatas pamer tubuh, adegan-adegan itu ada karena memang tuntutan alur cerita," kata Tamara saat ditemui di sebuah restoran di kawasan Tebet, baru-baru ini.
Peran seperti ini belum pernah aku dapat sebelumnya. Ini tantangan sekaligus seni yang bagus, jangan hanya melihat dari segi negatifnya karena ini bukan film porno atau hanya menampilkan sebuah kevulgaran, katanya lagi.
Tampil berani seperti hanya mengenakan bikini di pantai dan di kamar tidur, kata Tamara, bukan karena dia ingin mengeksploitasi bentuk tubuh, pekerjaan apappun butuh totalitas, dan apa yang dilakoninya dalam film Air Terjun Pengantin adalah bagian dari profesionalitas kerja.
"Jika nanti penonton melontarkan anggapan atau persepsi bermacam-macam, aku enggak masalah dan enggak terganggu. Sebab, itu semua kembali ke orang yang menilai. Selama ini aku menganggapnya biasa saja. Memang orang melihat aku seksi dan sensual? Kayaknya aku enggak seperti itu," ujar Tamara.
Ini ada cuplikan atau trailer di link ini, silahkan klik disini.
Label:
Gosip Artis,
Kabar Selebritis
Jefry Winter : SBY Bisa Jatuh
Jakarta, SENTANA
Berhembus kabar Partai Demokrat (PD) diduga menikmati aliran dana Bank Century dalam proses Pemilu 2009 lalu. Jika dugaan tersebut terbukti, SBY terancam jatuh dan pemerintahan dianggap tidak sah. Negara harus melakukan Pemilu ulang.
Pernyataan tersebut dikatakan International Political Economy Expert dari Nortwest University Departement of Politic, Jeffry Winters, dalam seminar The Origins of Oligarchy in Indonesia, di Ruang Audio-Visual FISIP Kampus Unpar, Bandung, Kamis (26/11/2009).
"Seandainya kasus Bank Century diselidiki sampai ketemu tindakan kriminal yang melibatkan Partai Demokrat dalam kampanye, seandainya itu terjadi, SBY akan jatuh," kata Jeffry.
"Tidak hanya itu, kalau sampai terbukti salah satu partai menerima saluran uang di luar yang sah, dan pemilunya tidak sah, pemilu harus diulang," imbuh profesor sekaligus penulis buku 'Dosa-dosa Orde Baru' ini.
Ia memperkirakan dua kemungkinan dari skenario prediksi jatuhnya pemerintahan SBY. "Kalau dia tahan sampai Juni 2010 ia akan tahan selamanya tapi sebagai presiden yang cacat, tetapi sebelumnya kemungkinan he will fall, but if he let the june" jelas Jeffry.
Lebih lanjut ia memaparkan, dalam laporan BPK RI terdapat kejanggalan dalam skenario penyelamatan Bank Century berdasarkan suntikan dana bertahap di akhir Bulan Desember 2008. Suntikan tersebut dalam bentuk tunai dilakukan setiap hari termasuk di Sabtu-Minggu. Padahal Century disebutkan dalam keadaan emergency.
"Yang paling aneh, kalau itu benar emergency kenapa transfernya tidak digital over night untuk mengamankannya langsung. Kenapa harus bertahap-tahap?" ujar pria asal Chicago yang tengah merampungkan buku berjudul 'Oligarki'.
"Kalau emergency kan suntikan supaya bank itu stabil seharusnya langsung saja. Ini tidak," sambungnya.
Sebelumnya, Presiden SBY membantah keras tuduhan yang dialamatkan kepadanya. Dia membantah aliran dana Bank Century masuk ke dalam rekening Partai Demokrat dalam Pemilu 2009.
Harus Dikawal
Sementara Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Din Syamsuddin mengajak seluruh elemen masyarakat untuk mengawal proses penyelesaian kasus Bank Century, baik secara hukum maupun politik di DPR.
"Saya mengimbau dan mendorong masyarakat madani, rakyat semua untuk mengawal proses ini, karena kalau ini dibiarkan akan menjadi preseden buruk dalam kehidupan kebangsaan kita dan akan menjadi stigma sejarah. Jadi harus dibongkar dan dibuka, mari kita semua bergandengan tangan untuk itu," ujarnya di Jakarta, kemarin.
Menurut Din, kasus pemberian dana talangan (bail out) sebesar Rp. 6,7 triliun kepada Bank Century (sekarang Bank Mutiara) harus dibuka untuk menjelaskan soal aliran dana tersebut.
Apa yang sekarang beredar di masyarakat tentang aliran dana itu ke kekuatan politik tertentu, ke pejabat tertentu dan lain sebagainya, harus dijernihkan. "Dan tidak ada jalan lain untuk menjelaskan itu semua kecuali jalur hukum, maka kasus Century harus diselesaikan melalui jalur hukum." ujarnya.
Read more...
Pernyataan tersebut dikatakan International Political Economy Expert dari Nortwest University Departement of Politic, Jeffry Winters, dalam seminar The Origins of Oligarchy in Indonesia, di Ruang Audio-Visual FISIP Kampus Unpar, Bandung, Kamis (26/11/2009).
"Seandainya kasus Bank Century diselidiki sampai ketemu tindakan kriminal yang melibatkan Partai Demokrat dalam kampanye, seandainya itu terjadi, SBY akan jatuh," kata Jeffry.
"Tidak hanya itu, kalau sampai terbukti salah satu partai menerima saluran uang di luar yang sah, dan pemilunya tidak sah, pemilu harus diulang," imbuh profesor sekaligus penulis buku 'Dosa-dosa Orde Baru' ini.
Ia memperkirakan dua kemungkinan dari skenario prediksi jatuhnya pemerintahan SBY. "Kalau dia tahan sampai Juni 2010 ia akan tahan selamanya tapi sebagai presiden yang cacat, tetapi sebelumnya kemungkinan he will fall, but if he let the june" jelas Jeffry.
Lebih lanjut ia memaparkan, dalam laporan BPK RI terdapat kejanggalan dalam skenario penyelamatan Bank Century berdasarkan suntikan dana bertahap di akhir Bulan Desember 2008. Suntikan tersebut dalam bentuk tunai dilakukan setiap hari termasuk di Sabtu-Minggu. Padahal Century disebutkan dalam keadaan emergency.
"Yang paling aneh, kalau itu benar emergency kenapa transfernya tidak digital over night untuk mengamankannya langsung. Kenapa harus bertahap-tahap?" ujar pria asal Chicago yang tengah merampungkan buku berjudul 'Oligarki'.
"Kalau emergency kan suntikan supaya bank itu stabil seharusnya langsung saja. Ini tidak," sambungnya.
Sebelumnya, Presiden SBY membantah keras tuduhan yang dialamatkan kepadanya. Dia membantah aliran dana Bank Century masuk ke dalam rekening Partai Demokrat dalam Pemilu 2009.
Harus Dikawal
Sementara Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Din Syamsuddin mengajak seluruh elemen masyarakat untuk mengawal proses penyelesaian kasus Bank Century, baik secara hukum maupun politik di DPR.
"Saya mengimbau dan mendorong masyarakat madani, rakyat semua untuk mengawal proses ini, karena kalau ini dibiarkan akan menjadi preseden buruk dalam kehidupan kebangsaan kita dan akan menjadi stigma sejarah. Jadi harus dibongkar dan dibuka, mari kita semua bergandengan tangan untuk itu," ujarnya di Jakarta, kemarin.
Menurut Din, kasus pemberian dana talangan (bail out) sebesar Rp. 6,7 triliun kepada Bank Century (sekarang Bank Mutiara) harus dibuka untuk menjelaskan soal aliran dana tersebut.
Apa yang sekarang beredar di masyarakat tentang aliran dana itu ke kekuatan politik tertentu, ke pejabat tertentu dan lain sebagainya, harus dijernihkan. "Dan tidak ada jalan lain untuk menjelaskan itu semua kecuali jalur hukum, maka kasus Century harus diselesaikan melalui jalur hukum." ujarnya.
Label:
SBY Bisa Jatuh
Langganan:
Postingan (Atom)